Powered By Blogger

Kamis, 04 Agustus 2011

Menghadapi Ujian Hidup


Assalamua'alaikum Wr Wb

Hari ini merupakan hari pertama sanlat (pesantren kilat) untuk warga besar salah satu SMK Negeri di Bogor. Sanlat kali ini sungguh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Yang biasanya berlokasi di Restoran Lobi untuk guru namun pindah ke masjid yang berada di dalam lingkungan sekolah.

Terjadwal pukul 8.00-8.30 untuk sholat dhuha. Dilanjutkan materi yang bertema "Menghadapi Ujian Hidup" sampai pukul 10.30 dengan pembicara dari salah satu pengurus pondok pesantren (yayasan) Madyan. Beliau membawakan materi dengan logat khas bogor. Banyak guru-guru yang bertanya terkait materi tersebut.

Beliau mengatakan arti dari "berkah" sesungguhnya yaitu segala nikmat dari Allah SWT yang dapat memberikan manfaat. Kemudian beliau juga mengatakan arti dari tawakal yaitu bukan pasrah tetapi melainkan mempersiapkan segala sesuatunya. Diambil contoh dari seorang siswa yang akan menghadapi ujian, lalu ditanya oleh orang tuanya "kenapa kamu tidak belajar nak" sang anak pun menjawab "saya tawakal aja". Orang tua pun berbalik bertanya. "yang namanya tawakal bukan lah berserah diri pada Allah SWT semata, melainkan kamu harus belajar dulu lalu selanjutnya serahkan lah hasilnya pada Allah SWT."

Beliau juga menjawab untuk apa kita beribadah kepada Allah SWT, yaitu tidak lain untuk mendapatkan ridho Allah SWT. Jangan mengharapkan pahala saja, karena jika ada dua orang sholeh yang satu beribadah untuk mendapatkan pahala yang banyak, sedangkan satu lagi beribadah untuk mengharapkan keridhoan Allah. Maka orang yang kedua lah yang dimasukkan ke dalam Surga.

Beliau juga menyampaikan bagaimana menghadapi ujian dari Allah, yaitu dengan bersikap ikhlas, karena dengan kita bersabar maka secara perlahan menghapuskan dosa-dosa kita. Kemudian bersyukur, jangan terlalu mengejar sesuatu yang telah kita rencanakan, karena sesungguhnya target yang kita tuju hanyalah kepentingan dunia saja. Kebanyakan masyarakat mengalami tingkat stress yang tinggi karena target mereka tidak tercapai atau terpenuhi. Ya akibatnya banyak orang stress di tengah-tengah jalan...

Masih seputar pertanyaan dari seorang guru yang dulu sedang diuji karena suaminya sakit keras, dan sang istri merasa sudah gagal untuk merawat suami. Namun sang pemateri menjawab dengan tegas. Kepada siapa rasa cinta harus diberikan? yang pertama harus cinta untuk Allah, yang kedua adalah cinta istri kepada suami, lalu cinta orang tua kepada anaknya. Dan kemudian untuk menjawab perihal rasa cinta. Rasa cinta yang abadi adalah saat kita ada ketika pasangan kita merasa membutuhkan entah itu sakit atau terkena musibah. Jadi rasa cinta bukan lah saat kita sedang senang-senang bersamanya. Itu hanyalah nafsu belaka.

Satu hal terakhir yang disampaikan adalah masalah kesehatan, sekarang sudah terjadi pergeseran arti "sakit". Saat jaman dulu sakit disebabkan dari lingkungan yang kotor. Tapi sekarang sakit disebabkan dari pola makan dan pola hidup. Jadi jagalah kesehatan kalian untuk banyak beribadah kepada Allah SWT.