Powered By Blogger

Minggu, 17 November 2013

LINUX MINT - INSTALASI CONVERTER WINFF

Introduction

Winff is included in Ubuntu. Just search for it in your favorite package manager and install from there. ONLY if you want faster update or newer versions, our Ubuntu packages are available at http://winff.org/ and at my Personal Package Archive (PPA) provided by Launchpad.
Also a fuller featured ffmpeg is available via Medibuntu for Lucid, Maverick and Natty users (via lib*-extra-* packages).

Details Winff

The Ubuntu repositories come in two flavors. We provide our repository at http://winff.org or you can use the repository at Launchpad. We prefer the later.

How do I use software from a PPA?

To start installing and using software from a Personal Package Archive, you first need to tell Ubuntu where to find the PPA.
Step 1: Open a terminal and enter:
sudo add-apt-repository ppa:paul-climbing/ppa
Your system will now fetch the PPA's key. This enables your Ubuntu system to verify that the packages in the PPA have not been interfered with since they were built.
Step 2: Now, as a one-off, you should tell your system to pull down the latest list of software from each archive it knows about, including the PPA you just added:
sudo apt-get update
Now you're ready to start installing software from the PPA!
Step 3: You can now install WinFF directly by running:
sudo apt-get install winff
Step 4 (optional): Install the unstripped version of ffmpeg:
sudo apt-get install libavcodec-extra-53

Warning non standard ffmpeg

If you don't run the standard Ubuntu ffmpeg and want to make use of the more extended original set of presets, please read the README.Debian (1) after installation. If you find that your presets don't work, try the other presets files that are available here.
In order to use an other presets file than supplied with the package you might need to remove the old preset file in ~/.winff/presets.xml , but by doing that you will also remove self-made presets. So if you made or edited the presets, you want to compare the files manually.
(1) /usr/share/doc/winff/README.Debian

Details extended ffmpeg in Ubuntu

For a fuller ffmpeg than the standard on in your flavor of Ubuntu I refer to the excellent guide in the Ubuntu-forums: http://ubuntuforums.org/showthread.php?t=1117283 If you want to compile your own ffmpeg (it is not so hard) you can follow the instructions here: http://ubuntuforums.org/showthread.php?t=786095
Ubuntu contains a pretty complete ffmpeg already, but you probably want to have the 'unstripped' versions of several libraries. You can install them directly: libavcodec-extra-53, libavutil-extra-51 and libavformat-extra-53 from the multiverse repository. For AAC support you should install the Medibuntu version of ffmpeg, (see the Medibuntu wiki). The full explanation is available at https://help.ubuntu.com/community/Medibuntu.

sumber: http://winff.org/

LINUX MINT - APLIKASI VIDEO CONVERTER

How to convert videos on Linux Mint



1- FF-Multi Converter:

This is the best converter for Linux. FF-Multi Converter is a simple graphical application which enables you to convert audio, video, image and document files between all popular formats, using and combining other programs. It uses ffmpeg for audio/video files, unoconv for document files and PythonMagick library for image file conversions.
The goal of FF Multi Converter is to gather all multimedia types in one application and provide conversions for them easily through a user-friendly interface. Extra options will be gradually added.

Image

Features:

-Conversions for several file formats.
-Very easy to use interface.
-Access to common conversion options.
-Audio/video ffmpeg-presets management.
-Options for saving and naming files.
-Recursive conversions.

Supported formats:

1-Audio/Video formats:
aac, ac3, afc, aiff, amr, asf, au, avi, dvd, flac, flv, mka, mkv, mmf, mov, mp3, mp4, mpg, ogg, ogv, psp, rm, spx, vob, wav, webm, wma, wmv
And any other format supported by ffmpeg.
2- Image formats:
bmp, cgm, dpx, emf, eps, fpx, gif, jbig, jng, jpeg, mrsid, p7, pdf, picon, png, ppm, psd, rad, tga, tif, webp, xpm
3- Document file formats:
doc -> odt, pdf
html -> odt
odp -> pdf, ppt
ods -> pdf
odt -> doc, html, pdf, rtf, sxw, txt, xml
ppt -> odp
rtf -> odt
sdw -> odt
sxw -> odt
txt -> odt
xls -> ods
xml -> doc, odt, pdf

To install FF-Multi Converter in Ubuntu/Linux Mint open Terminal (Press Ctrl+Alt+T) and copy the following commands in the Terminal:
 

        sudo add-apt-repository ppa:ffmulticonverter/stable
        sudo apt-get update
        sudo apt-get install ffmulticonverter



2- Avidemux: it's in Ubuntu repository.

Image

3- soundconverter: it's in Ubuntu repository.

Image

3- Transmageddon: it's in Ubuntu repository.

Image

4- Curlew Multi-Converter:

Curlew is multi-converter tool, it is based on ffmpeg. Curlew is easy to use, free and open-source multimedia converter for Linux. Curlew converter can convert to over 117 different formats. Curlew written in python and GTK3 and it depends on (ffmpeg/avconv, mencoder).


sudo apt-get install python python-gobject gir1.2-gtk-3.0 ffmpeg mencoder libavcodec-extra-53 xdg-utils
sudo add-apt-repository ppa:noobslab/apps
sudo apt-get update
sudo apt-get install curlew


Image

Tags: How to convert videos on Linux Mint
sumber : http://community.linuxmint.com/tutorial/view/1238

Selasa, 05 November 2013

SEBUAH PRINSIP HIDUP

Kali ini bulan November, saya akan berbagi kepada kalian yang mempunyai prinsip kehidupan. Prinsip adalah hal yang sangat mendasar bagi setiap orang dalam menjalankan semua aktivitasnya. Tanpa disadari hal hal tersebut terbentuk karena lingkungan keluarga, lingkungan kerja, maupun lingkungan persahabatan.

Saya akan mencontohkan orang yang punya prinsip hidup "Berbohong Demi Kebaikan" Tipikal ini sangat lah cerdas karena orang ini berasumsi bahwa semua yang dia lakukan untuk menutupi kesalahan sendiri ataupun kekurangan orang lain adalah semata-mata untuk menghindari pertikaian ataupun "image negative". Ya,,, alih-alih orang ini memakai landasan "positive feeling" adalah cara terbaik agar terhindar dari masalah. Padahal sebenarnya orang yang mempunyai landasan ini masih jauh dari citra baik bagi saya. Mungkin saja orang ini baru saja membaca sebagian bab tentang buku "positive feeling" dan sudah berani berdakwah ke orang lain hahaha. (Khatamkan dulu bro bukunya)

Benar, yang disampaikan Prof. Azril bahwa untuk menjadi pendidik dibutuhkan waktu yang tidak singkat, orang yang baru lulus kuliah sudah berani mendedikasikan diri dan mengikrarkan diri sebagai "kami adalah pendidik" dan berdakwah bahwa tidak pantas seorang pendidik berkata atau mengupdate status buruk di depan umum.

Ditambah lagi orang-orang golongan ini selalu berkoar-koar jadi pegawai tetap sebuah instansi. Apakah pendidik profesional itu bersikap meminta-minta dan menagih agar dirinya diangkat menjadi pegawai tetap? 

Saya rasa orang-orang ini bukan bagian dari seorang pendidik. Lihatlah guru honor yang sudah cukup lama mengabdi di sekolah masing-masing. Apakah mereka berteriak untuk diangkat? Saya rasa mereka menjaga sikap tersebut tidak keluar dari mulutnya. Mereka guru honor yang tangguh, sudah lebih dari 5 tahun mengabdi masih bisa bertahan. Bandingkan dengan orang yang mengaku pendidik atau boleh dikatakan baru masuk atau terjun di dunia pendidikan sudah berani menagih? Hahahaha

Ya kembali ke topik awal. Bagi saya pribadi, Prinsip hidup itu haruslah saling terbuka, tidak menutup-nutupi, saling jujur apa adanya. 

Jangan suka berdalih "ouh... salah pengertian dia hahaha" jika merasa disudutkan. Akui saja kalau memang diri kita punya kesalahan. 

Seperti prinsip orang tua saya :
  • Beliau paling benci orang yang suka mengungkit-ungkit kesalahan yang dahulu atau apapun juga.
  • Beliau paling benci orang yang selalu menceritakan masalah pribadi demi semata-mata mencari perhatian. 
  • Beliau paling benci mengemis atau pun minta belas / rasa kasihan pada orang lain. "Apalagi dikasihani orang lain"
  • Beliau paling benci terhadap orang yang selalu pamer informasi ataupun kegiatannya. Apalagi gelarnya haha

Sekian

Sabtu, 26 Oktober 2013

GELAR AKADEMIK

Hari ini saya coba ingin memberikan pemahaman saya terhadap sebuah gelar. Sebuah pengakuan dari orang banyak atau sebuah instansi yang diberikan kepada seseorang. Mereka sebut itu adalah gelar.

Saya mau membuka pemahaman lebih awal untuk para pembaca dari sebuah kisah yang terjadi di Indonesia mengenai sebuah gelar haji. Dahulu ketika Indonesia masih dalam masa penjajahan Belanda. Orang yang akan pergi haji benar-benar harus diseleksi oleh pihak Belanda. Pertama kali orang Indonesia pergi haji menggunakan kapal laut yang hanya berbiaya Rp. 170.000 serta memakan waktu hingga 3-4 bulan. Oleh karena itu orang pergi haji jaman dulu sangat penuh resiko, bisa saja meninggal di perjalanan atau tidak bisa kembali karena tidak punya ongkos pulang. 

Ternyata kenapa mereka membutuhkan waktu yang lama untuk pergi ke Mekkah. Karena mereka sebenarnya menumpang kapal laut dagang Belanda yang singgah di tiap pesisir pantai negara. Mereka harus berdagang dulu untuk menambahkan uang saku pribadi untuk membeli oleh-oleh dan ongkos pastinya. Ada yang tertinggal di negara tersebut karena merasa nyaman lalu menetap lama. Ada juga yang menikah dengan para saudagar setempat.

Nah orang Belanda itu menandai orang yang pernah pergi haji dengan sebutan Pak Haji atau Bu Hajah. Sebenarnya sih pihak Belanda hanya ingin menandakan mereka yang pernah tahu negara luar dan dikhawatirkan bisa berbuat pemberontakan di Indonesia. Ya memang sebenarnya Belanda itu melakukan pemobodohan terhadap Indonesia, ditutup rapat hingga tidak bisa tahu dunia luar seperti apa.
 
Begitu juga dengan gelar akademik yang akan saya bahas di sini. Pada umumnya di Indonesia memiliki banyak gelar yang diberikan dari mulai lulus pendidikan strata 1, strata 2, strata 3. Seperti yang saya katakan di atas, gelar hanya sebuah pengakuan dari orang banyak atau sebuah instansi kepada seseorang. Coba kita balik menjadi pengakuan buruk yang diberikan orang banyak kepada seseorang, bukan kah itu disebut aib. 

Nah di sini mungkin pembaca sudah mulai paham, apa arti dari sebuah gelar sebenarnya. Khusus orang-orang yang mendapat gelar di bidang akademik. Ketika kita sudah mengenyam pendidikan yang kita inginkan di tingkat apa pun juga, sebenarnya bukan gelar yang kita butuhkan tapi memaknai dan mengimplementasikan ilmu yang dia dapat kepada orang banyak.

Tapi kenyataannya, banyak orang yang memanfaatkan momentum tersebut yang hanya sekedar pemberian gelar saat wisuda hingga mengajak kakek, nenek, om, tante, keponakan, hingga pacar. Untungnya saja pihak instansi sadar betul bahwa kapasitas ruang sangat lah terbatas, maka undangan untuk menghadiri wisuda biasanya hanya 1-2 orang saja.

Eh lucunya, walau sudah dibatasi 1-2 orang saja untuk menghadiri wisuda. Para kumpulan keluarga teresebut menunggu di halaman parkir gedung atau mungkin pintu keluar hanya sekedar memberikan ucapan selamat. hahaha

Ya kembali lagi bagi para pembaca yang punya alasan lain terkait undangan keluarga. Mungkin saja itu ungakapan syukur mereka kepada keluarga terhadap apa yang sudah diraih. Eits... Tapi bagi saya pribadi, cukup lah kedua orang tua yang diajak untuk menghadiri acara wisuda tersebut. Sekali lagi saya menulis di sini bukan berarti saya merasa paling benar dan yang lain salah. Atau mungkin sebaliknya para pembaca yang merasa demikian hehe.

,,,, hidup hanya sebuah persepsi guys ,,,,

Pengakuan yang seharusnya diharapkan oleh orang banyak adalah dari Allah SWT, Sang Pencipta, Maha Pemurah, Maha Penyayang.

Bagi kalian yang punya gelar, 
  1. Sudah bisa apa kalian sekarang setelah punya gelar?
  2. Sudah menghasilkan apa kalian untuk orang banyak?
  3. Apakah ilmu yang kalian tempuh itu dengan cara yang jujur atau mungkin banyak hal yang kalian manipulasi dari penelitian kalian?
  4. Apakah attitude kalian bertambah atau mungkin terkikis akibat keangkuhan kalian karena merasa telah punya gelar dibanding yang lain?
  5. Apakah kalian sudah bersukur dengan cara memberikan seminar gratis atau mungkin kelas gratis bagi orang banyak atau mungkin kalian malah pasang tarif?
Ingat kawan, Gelar bisa menjadi Bumerang bagi kalian yang tidak mampu memaknainya hehehe...

Kamis, 03 Oktober 2013

PRAKTISI DAN AKADEMISI

Kali ini saya membahas mengenai seseorang yang sangat hebat dalam bidang tertentu. Semoga bisa menjadi inspirasi untuk pembaca semua.

Suatu ketika terjadi obrolan antara saya dan teman di sekitar masjid. Saat itu saya bertanya kepada dia, apakah tidak ada niat untuk mengajar? jawab dia : ah saya mau berkarir dulu sampai mendapatkan pengalaman yang cukup (memuaskan emosi) untuk bisa mentransfer ilmu dan pengalaman yang di dapat dari tempatnya di hotel. Saya balik bertanya, pengalaman yang seperti apa yang dicari? Dia hanya menjawab pengalaman yang benar-benar cukup. Saya pun tersenyum, maksudnya dia belum bisa menjawab apa yang menjadi pertanyaan saya.

Kira-kira sepenggal cerita di atas sedikit menggambarkan antara seorang praktisi dan akademisi. Ya saya pun berusaha mendefinisikan selama sepanjang jalan pulang ke rumah setelah terjadi obrolan tersebut. Karena saya mempunyai beberapa pendapat atas pertanyaan saya tersebut. Mengapa mayoritas para praktisi belum berani menjadi akademisi secara langsung. 

Mereka merasa pengalaman yang telah didapat dari menjadi seorang praktisi adalah sebuah modal yang paling menjamin untuk bisa mentransfer ilmunya kepada para peserta didik. Padahal poin penting bagi seorang pendidik terbagi menjadi empat : kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan terakhir kompetensi profesional.

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa kompetensi profesional atau kemampuan pada bidangnya juga masuk ke dalam poin bagi seorang akademisi. Tapi itu saja tidak cukup untuk menjadi seorang akademisi. Mereka harus mempelajari pedagogik, kepribadian, sosial. Semua itu tidak bisa didapatkan dalam waktu singkat. 

Kita ambil contoh seorang praktisi yang sudah berusia ya minimal 44 tahun, ketika mereka sudah tidak diperlukan lagi oleh perusahaan yang memanfaatkan kemampuan profesionalnya karena usia yang telah dibatasi. Mereka pun akan berpindah menjadi seorang akademisi. Seperti yang saya bilang, kalau tidak dimulai dari awal minimal 10 tahun mereka atau masyarakat mampu menguasai dan mengadopsi kemampuan pedagogik, kepribadian, sosial.

Jadi buat kalian yang memang sudah punya niat menjadi akademisi, jangan tunggu untuk mendapatkan pengalaman dulu di industri, 
Tapi mulailah dari sekarang!

Selasa, 10 September 2013

FORMASI CPNS KABUPATEN BOGOR 2013

Bismillahirrohmannirrohim, Assalamualaikum warrohmatullohi wabarokatuh,
Hari ini saya coba untuk ijin dari mengajar saya karena ada hal yang harus diselesaikan. Kemarin tepatnya saya meminta ijin untuk tidak mengajar pada hari selasanya kepada ibu kakomli akomodasi perhotelan. Hahaha seperti biasa alasannya mau pacaran dulu bu. Padahal alasan sebenarnya bukan itu. Tapi ibu kakomli selalu menghargai kok kemana pun dan kapan pun saya ijin pasti dilakukan karena memang ada keperluan yang mendesak.

Hari senin seharusnya saya sudah melaksanakan kuliah perdana di Universitas Ganesha Singaraja - Bali. Di sana tepatnya hanya 10 orang guru perhotelan yang lolos seleksi se-indonesia dari 1000 orang. Iyah nama program diktinya yaitu Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi (PPGT) SMK Kolaboratif. Semua peserta yang ikut tes beragam dari berbagai jurusan produktif SMK. Semua yang lolos hanya 500 orang.

Iyah karena harus mengikuti kata orang tua saya agar tidak berangkat, dengan alasan saya harus menyelesaikan kuliah S2 saya terlebih dahulu. Padahal kalau saya melihat kembali ke belakang. Betapa sudah berkorban waktu, pikiran, uang, dll untuk mengikuti berbagai macam tesnya.

Diawali dari informasi ibu wety sebagai wakil kepsek bidang kurikulum yang sedang mengikuti pelatihan di UPI Bandung. Isi sms (Pak adhan ada info PPG untuk guru honor dari Prof Tjutju, silahkan tanya pak tri untuk lebih lanjut).

Esok pagi saya langsung mencari pak tri, ternyata pak tri sedang ijin tidak masuk karena tidak enak badan dikarenakan habis lembur mengerjakan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru). Sampailah saya bertemu ibu nurdini sebagai wakil kepsek bidang PSDM (Pengembangan Sumberdaya Manusia) menanyakan apakah sudah melihat isi informasinya di website? Iyah bu langsung saya segera cek. Setelah lihat informasinya, Untuk sekolah tempat saya mengabdi ini hanya 3 orang guru yang memenuhi kriteria persyaratan. Harus di bawah usia 30 tahun dan guru honor produktif. Saya sebagai guru perhotelan, ibu dini sebagai guru kecantikan kulit, ibu eme sebagai guru kecantikan rambut.

Kami bertiga segera mencetak informasi tersebut dan memberikan kepada pak jana sebagai kepala sekolah serta sekalian meminta saran apakah kita harus ikut dan segera daftar online. Beliau menjawab iyah dicoba segera yah. Setelah kami mendaftar kami menunggu hasil lolos sekitar 2 minggu. Alhamdulillah hanya saya dan bu dini KCK yang lolos berkas. Kami lanjut untuk tes kedua yaitu tes TPA dan Bahasa Inggris seminggu setelah pengumuman di UPI Bandung.

Minggu kedua setelah tes tersebut ada hasilnya dan alhamdulillah kami lolos lagi ke tes selanjutnya di UPI Bandung. Selang 2 minggu pada tes ketiga yaitu wawancara, kami dicoba oleh Allah SWT dengan mendapatkan travel bandung yang tidak profesional, Kamis sengaja pesan travel pukul 3.30 dari bogor agar sampai bandung sebelum pukul 7.30. Astagfirulloh ternyata pas di konfirmasi nama kami tidak ada dalam pesanan. Alhasil kita mencari travel lagi tapi apa daya tak ada travel yang bisa dipesan last minute (dadakan). Akhirnya dengan pasrah kita naik bus yang ke bandung berangkat pukul 5.00.

Kalau dilihat estimasi pada hari itu senin pasti macet jalanan dan diperkirakan sampai pukul 8.30 di bandung. Belum lagi kita lanjut naik damri menuju ledeng. Tapi dengan ambil keputusan cepat, kita turun di Dago dan melanjutkan dengan taksi. Alhamdulillah kita sampai tepat pukul 8.00 di UPI Bandung. Pada saat tes kami mendapat urutan terakhir baru selesai pukul 15.30.

Tiga minggu setelah tes ketiga baru ada hasilnya, alhamdulillah kita lolos lagi dan segera harus mendaftar ulang pada 6-8 September 2013. Sedangkan perkuliahan pada 9 September. Padahal hasil itu keluar pada tanggal 28 Oktober. Cuma seminggu waktu yang diberikan dari jeda pengumuman dan daftar ulang. Akhirnya kami bertemu dengan pak jana dan bu nurdini untuk menyampaikan kabar lolosnya kami. Pak jana kaget luar biasa karena lihat penempatan lokasi kami, saya di bali dan bu dini di semarang. Akhirnya pak jana memberikan waktu untuk kami agar berdiskusi dengan keluarga masing-masing.

Saya sore harinya memberikan hasil kepada ayah dan ibu, tidak ada komentar. Ya berarti insya ALLAH diijinkan. Malam itu pula saya pesan LION AIR keberangkatan 6 Sept 2013 Pukul 12.30 ke Denpasar langsung transfer melalui ATM sejumlah 800rb. Ketika pagi hari, orang tua saya langsung bicara bahwa saya tidak perlu berangkat ke Bali. Wow...... kaget luar biasa saya.

  1. Hal pertama yang membuat saya kaget adalah kenapa tidak dari semalem memberitahunya kalau tidak mengijinkan. 
  2. Hal kedua, kami semua sebagai para guru tahu betul bahwa program ini mutlak wajib diikuti oleh semua guru yang belum tersertifikasi. Karena setelah selesai program ini akan mendapat Lisensi Pendidik atau Sertifikat Profesi. Sesuatu yang legal dan sudah diatur undang-undang dan peraturan pemerintah. Tapi orang tua saya dengan santai menjawab "tidak perlu berangkat"
  3. Hal ketiga, PPG (Pendidikan Profesi Guru) ini adalah prioritas bagi guru yang belum PNS. Padahal orang tua saya ingin sekali saya menjadi seorang PNS. Saya ikuti semua kemauan orang tua saya untuk menjadi PNS tapi dengan cara saya ini.
  4. Hal keempat, kenapa tidak dari awal sebelum saya tes pertama seharusnya orang tua saya sudah melarang agar tidak usah ikut program ini. Padahal sudah saya jelaskan sebelum saya ikut tes mengenai seluruh informasi mengenai konsekuensinya.
  5. Hal kelima, Sudah lah..... ALLAH SWT punya rencana lain. Mungkin tidak menjadi guru, mungkin tidak jadi PNS. Apapun saya terima insya ALLAH demi menjaga hati dan ego orang tua. Dan yang lebih penting lagi untuk menjadi anak yang berbakti kepada orang tua. Ridho ALLAH adalah Ridho Orangtua.
Jauh sebelum tes kedua PPG, saya manfaatkan libur sekolah untuk mengumpulkan berkas-berkas yang diperlukan. Memang saat itu bertepatan libur awal lebaran.

Pertama saya harus mendapatkan SKCK. Datanglah saya ke polres, eh sampai polres saya disuruh minta surat rekomendasi ke polsek. Sampai dipolsek saya malah diminta surat pengantar kelurahan. Masya ALLAH sampai di kelurahan saya disuruh minta surat pengantar RT dan RW.

Huft... capek dan letih sekali padahal saat itu saya sedang puasa syawal.
Jauh banget lho jarak antara polres ke polsek, jarak antara polsek ke kelurahan. Hoam.... Rasanya ingin berteriak.

Akhirnya saya minta mulai dari RT dan RW, lalu Keluarahan dan bayar 15rb, lalu ke polsek bayar 10rb, lalu ke polres bayar 10rb dan sidik jari 15rb, legalisir SKCK 10rb. (belum dihitung antrinya bos...) karena saat itu bertepatan orang-orang pada buat untuk keperluan CPNS.

Lanjut untuk mendapatkan berkas SKBN (Surat Keterangan Bebas Narkoba) Masih di polres, saya tes urine dulu di LAB Polres 100rb, lalu buat SKBN + Legalisir 25rb.

Lanjut lagi besoknya untuk mendapatkan Surat Keterangan Sehat di Dokter Pemerintah. Saya dari 5.30 sudah standby di RSUD Cibinong untuk menunggu  antrian. Bayangkan pagi banget anteriannya, sedangkan dokternya datang pukul 9.30. Gila......... Inget momen ini masih dalam kondisi puasa syawal nih hahaha

Selesai sudah Saya mengurus SKCK, SKBN, Surat Keterangan Sehat.

Alhamdulillah, andai orang tua saya tahu semua perjuangan ini, sepertinya mereka berpikir dua kali untuk tidak berkata "tidak perlu berangkat".

Kembali lagi ke judul di atas. Formasi CPNS.
Iyah saya ijin hari ini tidak mengajar karena mengurus keperluan CPNS. Kebetulan di Kabupaten Bogor ada formasi lowongan guru perhotelan yang hanya 2 orang. Tapi melihat syaratnya harus ada Sertifikat Pendidik (Sertifikat Profesi) (PPG). Sekali lagi saya tekankan, andai orang tua saya lihat syarat untuk menjadi guru itu harus punya sertikat. Pasti berpikir dua kali, kalau syarat mutlak jadi GURU PNS harus punya Sertifikat Pendidik.

Saya buat lagi tuh SKCK, karena harus eksklusif keperluan harus tertulis CPNS sedangkan punya saya yang satu bulan lalu tertulis untuk PPG. Bikin lagi lagi lah saya. Antri juga bos...........

Kemudian buat Kartu Pencari Kerja (Kartu Kuning) Buatlah saya hari ini dengan antrian yang bejibun. Banyak banget yah yang minat jadi PNS di Kabupaten bogor

Kemudian syarat yang ketiga, Surat Keterangan Sehat Dokter Pemerintah. Datanglah saya ke puskesmas hahaha kapok ke RSUD mah antri dari subuh bos...

Daftar online dulu saya ke sscn.bkn.go.id lalu printout
Daftar online juga saya untuk kartu kuning.

Berkas yang diperlukan,
Surat Lamaran ditulis pakai tangan bos, bukan kaki atau pun ketik komputer.
Fotokopi Ijasah dan Transkip (Legalisir)
Fotokopi SKCK (Legalisir)
Fotokopi Kartu Kuning (Legalisir)
PassFoto berwarna 3x4 dan 4x6 4lembar
Printout BKN

Semua dimasukkan ke dalam map hijau (warna khusus tenaga pendidik)
Masukkan map hijau ke dalam Amplop Coklat Besar
Masukkan juga amplop putih berperangko 4ribu ke dalam Amplop Coklat Besar
Tinggal kirim ke kantor pos. Harus Kantor Pos nih...........

Jujur ini sudah kali kedua saya mencoba CPNS, yang pertama tahun lalu tapi gagal berkas, ya mungkin karena sesuatu, makanya saya gagal.

Semoga kali ini berhasil, mohon doanya yang teman-teman yang baca blog ini. Tapi saya pasrah dan ikhlas saja jika gagal karena memang saya tahu hal itu.

Sekian yah curhat saya hahahaha.



 


Minggu, 08 September 2013

KPLI BOGOR - NGOPREK EDISI SEPTEMBER 2013

Kemarin adalah agenda bulanan ngoprek untuk warga KPLI Bogor.

Tema :Membangun Sentra Telepon Berbasis VoIP dengan Asterisk
Pemateri : Imam Hanafi
Lokasi : Btech
Waktu  : 10.00 - 15.00

Pada saat datang di lokasi, belum ada satupun orang yang tiba, karena sebenarnya acara dimulai pukul 10.00 tetapi Presiden KPLI Bogor sengaja menginformasikan 1 jam lebih awal. Akhirnya menunggu lah kita selama satu jam padahal sudah tergesa-gesa agar tidak telat. Bertemu Teguh yang datang pertama, ngobrol sebentar lalu kita keluar lagi untuk cari tukang bubur (sarapan). Setelah kembali lagi ke Btech sudah tiba Pak Nonong dan rekan, Pak Rizki, Pak Yusuf. Tidak lama kemudian datang Pak Imam Hanafi. Setelah ditelusuri kenapa kita tidak langsung masuk ke ruangan. Eh ternyata kuncinya dibawa Pak Ade. Lupa karena hari ini ada agenda ngoprek. Untung saja Pak Nonong menelpon Pa Ade. Akhirnya Pak Ade memutar balik ke bogor yang tadinya ingin ke depok.

Materi yang dibahas : Menginstall Asterisk, Menambah Codec, Menambah Extension SIP dan IAX, Double PickUp, Auto Transfer, Ring Group, Voice Mail, Trunking VoIP Rakyat, Trunking PSTN.

Peralatan : Laptop, LCD Projector, Router, RJ45, PSTN Gateway, Smartphone

Sedangkan distro yang digunakan oleh pemateri yaitu Ubuntu 13.04

Peserta : Pak Nonong dan rekan, Pak Ade, Pak Indra, Pak Rizki, Pak Yusuf, Pak Teguh dan rekan, Pak Ory, Pak Asep, Adhan.





















Sabtu, 31 Agustus 2013

Asus X201E-KX163D


Hai semua, setelah laptop asus 1225B saya jatuh dan tidak bisa hidup kembali. Saya memutuskan untuk membeli baru lagi asus X201E dengan harga Rp.3.090.000 di Sigma Computindo - Orion Dusit. Bayangkan saja harga yang ditawarkan service center 4 juta untuk mengganti motherboard dan led. Padahal saya beli nya dahulu dengan harga Rp.3.200.000.



















Saya pilih X201E-KX163D berwarna biru karena yang warna putih limited stock. Ya begitu lah tampak laptop yang akan menunjang semua pekerjaan dan kuliah saya. Semoga asus ini akan bertahan lama dan awet sampai tua hehe.

Saya langsung pasang (instalasi) linux mint 15 sebagai sistem operasinya.

Rabu, 15 Mei 2013

Layar Kosong: Fedora15 berkirim berkas via Bluetooth

Layar Kosong: Fedora15 berkirim berkas via Bluetooth: Masih seputar Gnome3 yang berjalan di Fedora15, kali ini tentang fitur Berbagi Berkas yang menggunakan bluetooth. Seperti yang disampaikan...

sumber : http://www.frijal.com/ 

Selasa, 16 April 2013

Usaha Mendapatkan Beasiswa

KOMPAS.com — Beasiswa itu mudah. Wah, kelihatannya enteng sekali mengatakannya. Namun, ini justru menjadi keyakinan Ratna Sari Dewi setelah perjalanan panjang meraih beasiswa.

Kuncinya, meski sudah berkali-kali menerima penolakan dari berbagai penyelenggara beasiswa, Dewi tak kunjung menyerah. Lulusan Universitas Padjajaran Bandung ini justru makin giat mengejar impiannya untuk sekolah ke luar negeri dengan beasiswa, seperti dituturkannya di Indonesia Mengglobal. Dia pun akhirnya berhasil melanjutkan studi ke Amerika Serikat dengan beasiswa Fulbright.

Beasiswa itu mudah bagi Anda yang memang menaruh komitmen besar untuk melanjutkan studi dengan beasiswa di luar negeri dan di dalam negeri. Pasalnya, menurut Dewi, hanya mereka yang berkomitmen besar yang akan mencurahkan fokus dan energinya untuk menemukan jalan menuju cita-cita yang diimpikan.

Tulisan ini disusunnya pada tahun 2010. Namun, perjalanan panjangnya bisa menjadi wawasan baru bagi Anda yang bercita-cita melanjutkan studi di luar negeri dengan beasiswa. Jangan mudah menyerah!

-----

"Beasiswa Itu Mudah"

"Ih Wi, hebat banget si loe bisa dapat beasiswa!!!"

Ucapan itu keluar dari setidaknya dari beberapa orang ketika mendengar saya mendapat beasiswa Fulbright untuk melanjutkan S2 ke Amerika. Beberapa orang mengucapkan selamat sambil terus bilang kata-kata di atas.

Buat saya, mendapat beasiswa adalah hal yang lumrah saja karena selama Indonesia masih menjadi negara berkembang (baca: negara dunia ketiga), negara-negara maju akan memberikan bantuan beasiswa ini. Jadi, kalau gigih berjuang dan cerdas berusaha, beasiswa hanya tinggal masalah waktu.

Untuk saya begitu. Tidak banyak orang yang tahu bahwa ini adalah percobaaan ketujuh saya untuk mendapat beasiswa. Setelah mendapat enam kali pelajaran berharga, saya akhirnya lulus juga. Dan tidak tanggung-tanggung, saya mendapatkan beasiswa yang selama ini dianggap orang sangat prestisius dan susah. Bangga? Tentu saja. Keluarga dan suami saya masih terus memperlihatkan betapa bangganya mereka. Tapi setelah itu, lama-lama saya anggap beasiswa ini adalah amanah Tuhan yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Karena bukan main-main mendapat beasiswa. Saya punya tanggung jawab moral untuk kembali ke tanah air dan mengamalkan ilmu yang saya dapat di belahan bumi Tuhan yang lain.

Beasiswa pertama yang mengirimkan surat tolak adalah beasiswa Chevening ke Inggris. Saya sudah dipanggil wawancara, tapi saya belum berhasil. Yang kedua adalah ADS ke Australia. Surat penolakan itu datang lagi. Gondok? Bisa jadi begitu. Tapi karena kata gagal sudah tidak ada lagi dalam kamus hidup saya, saya tersenyum saja dan bilang dalam hati, “Wi, ini hanya masalah waktu.” Ketiga kalinya saya coba lagi Chevening. Malah lebih parah. Saya tidak dipanggil wawancara. Hahaha. Tertawa saya waktu itu. Saya lalu coba lagi ADS. Datang sebuah pemberitahuan bahwa ada surat datang ke kantor pos yang harus saya ambil. Begitu surat sampai di tangan saya, jelas-jelas tertulis, “Anda belum beruntung.”

Karena saya sudah siap mendapatkan surat tolak, saya biasa-biasa aja. “Baru empat kali,” saya berujar. Di mailing list Beasiswa, orang-orang ada yang mencoba sampai 15 kali baru berhasil. Jadi kalau baru empat kali dapat surat tolak, ini belum ada apa-apanya.

Saya menganggap yang paling hebat adalah orang yang bisa membiayai sekolahnya sendiri. Saya belum sanggup membayar mahal untuk sekolah di luar negeri. Ini membuat saya menjadi “pengemis intelektual”. Tapi buat saya, kalau ini memang caranya saya bisa memajukan bangsa, akan saya lakukan juga. Percobaan kelima adalah beasiswa Norad ke Norwegia. Saya gagal karena Universitas Padjadjaran tempat saya belajar dulu tidak punya kerjasama dengan UIO di Norwegia. Ah sudahlah. Masih banyak jalan menuju Roma. Saya percaya itu.

Selidik punya selidik, ada beasiswa ke Swedia. Saya sudah mulai menyusun strategi karena sudah pernah 5 kali dapat surat tolak. Intinya, pasti ada yang saya belum kuasai, sehingga saya belum bisa diterima. Betul sekali, bahwa saya mendapat surat tolak keenam kalinya. Saya ingat sahabat baik saya Tomi Haryadi. Dia mendapat beasiswaStuned ke Belanda, lalu Fulbright Humphrey ke Amerika. Dia selalu bilang, “Wi, ayo. Sedikit lagi.” Saya kagum karena Tomi tidak pelit ilmu. Dia memberikan kepada saya tip-tip dan juga memberikan saya contoh-contoh Study Objective dan Personal Statement yang kira-kira bisa menarik perhatian para pemberi beasiswa. Ini yang membuat saya sadar, bahwa rezeki Tuhan tidak kemana. Tomi ingin saya, dan banyak kawan-kawannya mendapat beasiswa. Jadi tanpa pelit, dia membagi ilmunya.

Selanjutnya, saya melihat ada beasiswa Tsunami Fulbright yang khusus diberikan untuk putra-putri Aceh. Saya pikir, saya pasti tidak bisa karena saya bukan berdarah Aceh, jadi saya mau mendaftar yang regular saja. Namun ketika saya konfirmasi ke Aminef (organisasi yang bekerja erat dengan Fulbright), mereka bilang kalau kerja di Aceh maka bisa mencoba. Jadi saya pikir kenapa tidak.

Dengan gegap gempita, saya mendaftar. Belajar dari enam kali surat penolakan, kali ini saya minta supervisor saya di kantor untuk mencek Study Objective yang saya buat. Dia mementor saya. Beberapa waktu berlalu. Saya hampir lupa saya mendaftar beasiswa sampai kawan saya bilang beberapa kawannya sudah mendapat kabar dari Fulbright. Saya lantas membuka email khusus yang saya buat untuk mendaftar beasiswa. Saya melihat ada email yang bilang bahwa saya maju ke babak selanjutnya. Saya harus merevisi Study Objective dan membuat Personal Statement. Saya langsung menghubungi lagi supervisor saya. Tinggal empat hari waktunya. Tapi saya yakin, kalau rezeki, tidak akan kemana.

Singkat cerita, saya diterima. Puji Allah yang Mahaesa. Saya akan ke Amerika. Waktu berangkat masih sekitar 8 bulan lagi ketika saya harus rajin mengurus-urus administrasi.

Yang bisa saya bagi adalah bahwa beasiswa itu mudah. Yang membuat susah hanyalah pikiran kita saja yang sering kalah sebelum berperang. Yang membuat susah hanyalah rasa malas mengurus berkas dan menunda-nunda pekerjaan. Saya dulu cuti dari kantor di Banda Aceh dan bela-belain ke Bandung mengurus transkrip. Mahal sekali ongkosnya. Tapi karena saya mau, maka saya lakukan juga. Beberapa kawan beralasan jarak, tidak ada waktu, dan segala-gala rupa. Tapi semua orang punya waktu 24 jam, baik itu saya, Pak Jusuf Kalla, Presiden Obama, atau Rasul Muhammad dulu. Tinggal masalah prioritas atau tidak.

Beberapa orang malas ikut karena ribet harus riset mau sekolah dimana. Tapi jangan-jangan mereka lupa, bahwa tidak ada yang pakai proses di dunia ini. Kalau malas, bagimana mau dapat. Berikutnya, beberapa orang malas ikutan tes TOEFL atau IELTS. Alasaannya karena beberapa tes diadakan di hari Sabtu, di kala libur akhir pekan. Saya ingat sekali. Saya dan seorang kawan (yang juga keterima Fulbright) datang jam setengah 8 pagi untuk ikut tes TOEFL di hari Sabtu. Bisa kok, kalau mau.

Saya pernah membuat presentasi yang saya perdengarkan di Universitas Syiah Kuala dan IAIN Ar-Raniry. Waktu itu yang datang tidak banyak. Entah kenapa, tapi saya curiga karena mereka menganggap beasiswa itu susah. Berikut saya kutipkan beberapa tips yang pernah saya lakukan dan berhasil:

1. Tahu jurusan apa yang kita mau
Bisa dilakukan dengan cara browsing, ngobrol dengan: yang pernah sekolah, dosen, supervisor, dst, baca banyak buku: Kiat Mendapatkan Beasiswa (bisa dibeli di milis beasiswa), dan ikut milis beasiswa, seperti beasiswa@yahoogroups.com.

2. Tahu jenis-jenis beasiswa
Pengalaman saya mengatakan bahwa ada orang-orang yang terlihat semangat mendaftar beasiswa tapi tidak tahu beasiswa yang ditawarkan itu apa saja. Banyak yang cuma tahu Chevening, ADS, Fulbright, tapi ada yang tidak tahu ada beasiswa USAID, NZAID, dan banyak lagi (ini soalnya males mencari dan nunggu disuapi). Bahkan ada beasiswa yang langsung dari universitas. Ada yang bahkan tidak tahu kapan deadline-nya. Beberapa juga suka mengerjakan semua syarat-syaratnya di waktu-waktu terakhir alias last minute. Saya yakin sekali, usaha itu akan mempengaruhi hasil. Jadi kalau tidak mau investasi waktu, yah siap-siap mendapat surat tolak.

3. Gagal itu tidak ada
Saya sudah lama tidak punya kata GAGAL dalam hidup saya. Yang ada hanyalah belum saatnya, belum rezeki, masih disuruh belajar sampai bisa. Jadi buat saya ini hanyalah persoalan keteguhan hati, dan stamina. Saya berangkat di percobaan ketujuh, ada yang sampai 10 bahkan 15 kali baru bisa. Bukan persoalan hebat, tapi persoalan proses orang yang berbeda-beda.

4. Jangan takut bersaing
ini saya suka sebel. Karena ingin bersaing, menggunakan cara-cara yang tidak sehat. Banyak orang yang pelit berbagi informaasi dan ilmu. Padahal, dapat beasiswa ini faktor usaha cerdas dan kasih sayang Tuhan. Saya rajin sekali membagi-bagi Study Objective dan Personal Statement saya untuk dijadikan contoh. Bisa kontak email kalau mau. Karena saya mau semua orang maju. Ga seru maju dan pinter sendiri.

5. Improve your English. Tingkatkan kemampuan berbahasa Inggris
Ini berlaku kalau mau sekolah ke negara dengan Inggris sebagai bahasa pengantar. Perlu diingat bahwa TOEFL dan IELTS juga cuma alat ukur. Yang paling penting adalah paham yang bisa didapat dari berlatih, berlatih, dan berlatih. Saya dulu beli buku TOEFL dan IETLS, dan saya berlatih sendiri. Bila tidak mengerti, saya tanya dengan orang-orang yang mengerti.

6. Sekolah dimana enaknya?
Kembali kepada tips pertama. Rajin-rajin ngobrol. Karena banyak universitas di luar negeri itu bagus-bagus. Tinggal memilih sekolah yang punya spealisasi, karena mereka pasti akan mengembangkan ilmu dengan riset-riset terdepan. Dan yang pasti, tinggal bagaimana kita belajar saja.

7. Selamat datang sukses
Banyak orang siap tidak berhasil, tapi tidak siap ketika sukses. Buat saya penting untuk menyiapkan diri untuk sukses. Saya baru saja menikah ketika saya mendapat beasiswa. Tapi suami saya luar biasa. Dia bilang bahwa saya harus berangkat. Saya persiapkan diri saya dan dia untuk berpisah sejenak. Saya persiapkan orang tua saya yang tidak muda lagi untuk melihat anaknya pergi jauh. Saya siapkan adik-adik saya yang akan tidak melihat kakaknya untuk jangka waktu yang relatif lama. Saya siapkan kawan-kawan saya bahwa saya bisa jadi tidak bisa ada ketika mereka butuh seperti biasanya. Untuk saya, sukses juga berarti siap untuk terus rendah hati. Karena seperti yang pernah saya bilang di atas, tidak ada hebatnya mendapat beasiswa. Semua orang bisa dapat, tergantung usahanya. Jadi yang sombong, ke laut saja.

8. Jangan lupa pulang ke tanah air. atau kalau ingin menetap di luar, berjuang terus untuk Indonesia
Ini cuman sedikit saran saja. banyak yang setelah sekolah memang memilih tidak pulang. saya tahu ini pilihan, dan saya tidak bisa intervensi pilihan orang lain. Namun, Indonesia masih sangat butuh ilmuwan-ilmuwannya kembali membangun. Pemerintah mungkin kurang apresiastif, tapi masyarakat yang miskin dan yang harus dibantu masih banyak sekali. dan saya yakin, dengan memilih terus berjuang untuk tanah air, dimanapun kita berada, akan sangat bermanfaat.

Begitulah. Saya sekarang sedang sekolah di Clinton School of Public Service di kota kecil bernama Little Rock di Arkansas. Saya belajar pelayanan publik di sekolah Presiden Clinton. Banyak orang mencibir saya kok mau sekolah di kota kecil. Tapi buat saya, yang penting adalah bahwa saya tahu saya mau memahami pelayanan publik, dan sekolah ini punya spealisasi itu. Saya juga punya etos belajar yang kuat. Mau dilempar dimana saja, saya akan bisa belajar. Sejauh ini, saya sudah bertemu banyak orang hebat karena bersekolah di sekolah ini. Setidaknya, saya bertemu Hans Blix, utusan PBB yang mencari senjata pemusnah massal di Irak, Presiden Clinton, dan Menlu AS Madeline Albright. Saya mungkin tidak masuk ke 10 besar sekolah di Amerika, tapi pengalaman hidup dari luar sekolah juga tidak bisa dinafikkan. Insya Allah, ini semua pasti bisa saya bagi ke Indonesia kelak.

Jadi siapkah Anda mendapat beasiswa? Hanya Anda yang bisa menjawab.

Little Rock, 7 Maret 2010
ketika tidak bisa tidur dan rindu keluarga

 

Minggu, 14 April 2013

Guru SMK Ini Bercita-Cita Membentuk SDM Berkualitas

Metrotvnews.com, Jakarta: Ramadhan Eka Hardi putra pertama dari Ibu Mimi ini, akrab dipanggil Adhan mampu meraih beasiswa unggulan berturut-turut mulai dari Jenjang S1 hingga S2.

Sosok anak muda yang patut dicontoh ini pernah menjuarai LKS SMK Se-Bogor dalam bidang Perhotelan pada 2007.

Dengan melalui berbagai macam tes yang diikuti sebagai persyaratan guna mendapat beasiswa unggulan, akhirnya ia mendapatkan beasiswa unggulan jenjang S1 Perhotelan dalam ilmu pariwisata. Selama kuliah ia lalui dengan tekun, disiplin yang sangat baik hingga saat kelulusan ia mendapat predikat Cumlaude.

Setelah lulus dari S1 di Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta, ia bekerja sebagai Guru di SMK-nya dulu, yaitu SMKN 3 Bogor yang telah membawa namanya hingga menjuarai perlombaan LKS SMK dalam bidang perhotelan.

Adhan berterima kasih kepada Guru Perhotelan SMKN 3 Bogor yang telah memberikan ilmu serta dukungan hingga ia mampu meraih beasiswa unggulan. Adhan memiliki cita-cita dan niat yang tulus untuk menjadi seorang Guru Teladan.

Perangai dan sikapnya yang terkadang pendiam dan pemalu, namun sangat tekun dan disiplin dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai seorang guru. Tidak pernah ada kata lelah dengan senantiasa ia memberi motivasi pada siswa-siswanya untuk giat belajar hingga kelak menjadi orang sukses. Dengan sifat-sifat yang ia miliki itu, sosok seorang Adhan menjadi guru favorit di SMK tempat ia mengajar.

Hampir memasuki tahun ketiga berprofesi sebagai Guru SMK, ia memiliki niat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi guna menunjang profesi nya sebagai guru, karena cita-cita dan kemauan yang begitu kuat untuk menimba ilmu dalam meningkatkan mutu menjadi guru profesional di bidang pariwisata.

Seperti istilah pucuk dicinta ulam pun tiba, cita-cita dan niat nya untuk melanjutkan pendidikan ke Jenjang S2 mendapat jalan dari Yang Maha Kuasa. Adhan mendapat info bahwa ada beasiswa Kemdikbud Biro Perencanaan dan Kerja sama Luar Negeri untuk Program S2/Magister Pariwisata.

Setelah mengetahui hal itu, Adhan langsung mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk melamar beasiswa S2 tersebut. Alhamdulillah dengan niat, cita-cita, ketekunan dan kedisiplinan serta doa orang tua yang senantiasa mengiringi langkahnya, Adhan pun mendapatkan beasiswa unggulan kembali untuk program S2/Magister di Kampus Pascasarjana STP Trisakti yang sedang dijalani saat ini.

Selain aktivitas rutinnya sebagai guru dan juga sebagai mahasiswa beasiswa unggulan Magister Pariwisata, Adhan pun gemar terhadap dunia IT Linux Open Source. Ia aktif dan pernah menjabat Vice President dalam Komunitas Pengguna Linux Indonesia. Disela-sela kegiatannya Adhan mengungkapkan pendapat tentang Pendidikan Pariwisata.

Dia mengharapkan melalui pendidikan dapat terbentuk manusia yang berkualitas yang diperlukan untuk mendukung pembangunan ekonomi, sosial budaya, juga berbagai bidang lainnya seperti sektor pariwisata yang menjadi sektor terpenting penyumbang devisa negara terbesar setelah minyak dan gas.

Pendidikan Pariwisata merupakan modal utama untuk membangun SDM Pariwisata yang kompetitif dan berdaya saing global guna meningkatkan Pariwisata Indonesia di mata dunia.

"Dengan kata lain Pendidikan Pariwisata juga sebagai salah satu gerbang penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pendidikan membuka peluang individu maupun masyarakat untuk mengembangkan diri dan mewujudkan cita-citanya,” ujar Adhan. (Syarief Oebaidillah)

sumber : http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/04/14/3/146524/Guru-SMK-Ini-Bercita-Cita-Membentuk-SDM-Berkualitas

Kamis, 21 Februari 2013

Kebohongan Wanita yang sering Dilakukan

Ghiboo.com - Wanita terkadang sering berbohong untuk menutupi perasaannya yang sebenarnya. Entah itu karena tidak ingin menyulut emosi pasangannya atau karena berharap si pria bisa mengerti dengan sendirinya.
Lalu kebohongan seperti apa yang sering diucapkan wanita? Berikut ada empat ucapan yang sering keluar dari mulut wanita saat berbohong dengan kekasihnya, seperti dikutip dari TimesofIndia.

Kebohongan 1: Mengaku semua baik-baik saja
"Oh! tidak apa. Aku baik-baik saja". Wanita cenderung mengatakan sesuatu yang berbeda dengan perasaan sebenarnya. Ketika dia menyatakan baik-baik saja, bisa jadi sesungguhnya hatinya sedang tidak karuan.
Meskipun berharap kekasihnya dapat mengerti, sikap ini terkadang justru membuat pria bingung dan ragu-ragu. Menurut psikolog Dr. Aruba Broota, dengan bersikap diam atau pergi dan berkata lirih, "saya baik-baik saja", sebenarnya dia ingin kekasihnya tahu kalau hatinya terluka.

Kebohongan 2: Mengaku suka apa adanya
"Aku suka kamu apa adanya". Kalimat ini mungkin sering diucapkan wanita. Tapi pada kenyataannya, banyak wanita yang tetap menuntut kekasihnya untuk berpakaian, bersikap, dan mempunyai potongan rambut seperti apa yang mereka sukai.

Kebohongan 3: Mengaku suka teman-teman Anda
"Teman-teman kamu menyenangkan ya". Mungkin tidak selamanya wanita berbohong saat mengucapkan kata-kata tersebut. Tapi sebagian besar kasus yang terjadi, wanita berbohong soal hal ini karena dia tak ingin dianggap jadi perusak hubungan pertemanan.
"Seringkali wanita memuji teman-teman kekasihnya, demi hubungan asmaranya berjalan baik. Dia tidak mau menyakiti hati kekasihnya dengan mengatakan yang sebenarnya. Tapi dalam hati kecil, wanita berharap pria bisa mengerti tanpa harus dikatakan, yang sayangnya, biasanya tidak terjadi," jelas psikolog Dr Sameer Parekh.

Kebohongan 4: Mengaku tidak akan marah
"Jujur saja padaku, percayalah, aku tidak akan marah". Kebohongan ini biasanya diucapkan ketika wanita ingin meminta pendapat yang jujur dari pria, walaupun sesungguhnya dia sedikit banyak sudah tahu apa jawabannya.

sumber : id.she.yahoo.com

Jumat, 15 Februari 2013

LINUX MINT - MEMASANG LIBREOFFICE 4.0.0

Dear all,

Kali ini saya mau berbagi pengalaman untuk instalasi Libreoffice 4.0 di Linuxmint 13 Maya (*malu masih linuxmint 13 maya*padahal sudah akan keluar linuxmint 15 olivia*)
Lalu ketika buka tampilan muka situs nya libreoffice, woow.....ciamik sekali sudah berubah dan eye-catching. Pokoknya mantab deh untuk para developer dengan hadirnya libreoffice 4.0


  • UNDUH LIBREOFFICE 4.0 PADA  : http://libreoffice.org/download/ dan letakkan pada folder /home
  • HAPUS / BUANG DULU LIBREOFFICE 3.6 : # aptitude remove libreoffice3.6
  • MASUK KE FOLDER HOME : # cd /home/
  • LALU EKSTRAK : tar xvf LibreOffice_4.0.0_Linux_x86_deb.tar.gz
  • MASUK KE FOLDER TERSEBUT : cd LibreOffice_4.0.0.3_Linux_x86_deb
  • LALU MASUK KE DIREKTORI DEBS : # cd DEBS/
  • PASANG LAH : # dpkg -i *.deb
  • LALU MASUK KE DIREKTORI DESKTOP-INTEGRATION : # cd desktop-integration/
  • TERAKHIR PASANG MENU : # dpkg -i *.deb
Semoga bermanfaat

Minggu, 27 Januari 2013

SOSOK SISWA TERBAIK #1

Dear,

Saya mencoba ingin menceritakan sosok siswa yang baru saja saya ajar pada awal tahun pelajaran 2012/2013. Dari mulai bertemu siswa ini masuk melalui tes wawancara. Saya sudah berkesan dengan kedatangan anak ini. Sosok ini yang akan membuat beda suasana pembelajaran yang nantinya saya ajar. Benar saja, saat itu saya dipercaya untuk menjadi wali kelas XAP1, namun anak itu berada di kelas XAP2. Kemudian sekitar 2 bulan kami para wali kelas diminta oleh kakomli (ketua kompetensi keahlian) untuk bertukar tempat. Tanpa sengaja saya berada di XAP2. Ketika itu saya masuk memberikan arahan dan perkenalan di kelas itu, namun yang menjadi perhatian adalah tetap anak itu. Dia telah menjabat sebagai presiden kelas. Saya tersenyum melihatnya, karena sudah mulai beraksi dengan membuktikan tanggung jawab nya untuk menjadi seorang presiden.

Hari demi hari, kelas ini berjalan seperti apa yang saya perkirakan. Emosi adalah modal sangat kuat yang mendorong semua siswa menjadi galau dalam proses transisi dari masa SMP ke SMK. Saya mencoba mengatur emosi mereka dengan teknik-teknik yang tidak biasa. Tapi setelah berjalan 6 bulan, tetap saja ada beberapa anak yang gagal dalam manajemen emosi yang saya lakukan.

Tidak begitu pun dengan sosok siswa spesial yang dari awal sudah menarik perhatian saya. Insya Allah saya percaya, anak ini punya potensi besar untuk menjadi sukses dan profesional. Tinggal bagaimana anak ini melewati semeseter ke semester dengan konsisten. Tetap di jalurnya walaupun hobi, relaksasi, bermain juga dibutuhkan di usia ini.

Saya mau melihat anak ini ketika wisuda nanti Mei 2015 menjadi yang terbaik di Jurusan Perhotelan. Dan juga ingin melihat 5 (lima) tahun ke depan setelah lulus menjadi apa yang dia inginkan. Apapun profesinya, apapun posisinya. tapi yang terpenting tetap ikhlas menjalaninya dan terus belajar dimana pun kapan pun.

Semoga sukses ya nak my favorite student R-A ...

Senin, 21 Januari 2013

SEMINAR NASIONAL PASCASARJANA UNPAK 2013

Ilmu tidak hanya didapat di dalam suatu proses adanya siswa dan guru. Bisa juga didapat dari sebuah seminar ataupun workshop. Rata-rata masyarakat tidak menyadari dengan adanya sebuah seminar maka mereka dapat menambah wawasan tanpa perlu belajar selama satu semester ataupun lebih. Apalagi yang sudah dibebani oleh pekerjaan ataupun kesibukan lain yang sampai-sampai tidak punya peluang (waktu) untuk belajar. Dengan seminar juga kita bebas memilih apapun materi yang ingin kita sukai tanpa memikirkan apa basic (dasar) ilmu yang kita miliki. Berbeda dengan mencari informasi melalui media internet. Di sana (internet) tidak dapat merasakan bagaimana sensasi interaksi antara peserta dan narasumber.

Pada Sabtu 19 Januari 2013, mengawali tahun masehi ini saya mencoba untuk ikut SEMINAR NASIONAL Pascasarjana Universitas Pakuan (Unpak). Mempunyai Tema PENDIDIKAN, Narasumber yang merupakan para pakar diantaranya Prof. DR. H. Arief Rahman, M.Pd (Guru Besar UNJ), Dr. Paulus Hutumoro (Guru Besar Sosiologi UI), Niniek L Karim, M.Psi (Pakar Psikologi UI).

Poin yang disampaikan oleh Pak Arief merupakan saat itu adalah kita para intelektual jangan takut untuk menyampaikan kebenaran, dobrak birokrasi, dobrak kolusi. Jangan pernah membuat siswa mempunyai mental yang ciut. Kemudian beliau menyampaikan hapuskan Ujian Nasional, tidak perlu mengimbangi negara tetangga yang sudah sedemikian maju. Standar antara Jakarta dan Papua jangan disamakan. Kurikulum boleh baru tapi tolong untuk memperhatikan kompetensi guru itu lebih penting. Sebagai guru harus bisa menciptakan suasana yang nyaman bagi siswa.

Poin yang disampaikan oleh Pak Paulus saat itu merupakan bagaimana pendidikan untuk karakter bisa dibentuk dan dimiliki oleh anak bangsa. Semua metode bisa dilakukan untuk membentuk karakter siswa menjadi hebat. Tapi yang lebih penting beliau menyampaikan suasana di dalam keluarga harus kondusif baru bisa membentuk karakter dari luar.

Poin yang disampaikan oleh Ibu Niniek sungguh benar-benar menyentuh kami secara psikologis. Beliau menyampaikan semua materi berdasarkan teori David Cooperider. Kita sebagai manusia harus mempunyai mimpi yang positif, tinggalkan hal-hal negatif. Apa yang kita cari, maka itu yang kita dapatkan. Apa yang kita inginkan secara positif dan melakukan kebaikan terhadapa sesama makhluk maka kita akan menuai kebaikan juga di dunia apalagi di akhirat.

Sekian yang bisa saya informasikan terkait SEMINAR NASIONAL ini.
Moga bermanfaat