Powered By Blogger

Minggu, 27 Januari 2013

SOSOK SISWA TERBAIK #1

Dear,

Saya mencoba ingin menceritakan sosok siswa yang baru saja saya ajar pada awal tahun pelajaran 2012/2013. Dari mulai bertemu siswa ini masuk melalui tes wawancara. Saya sudah berkesan dengan kedatangan anak ini. Sosok ini yang akan membuat beda suasana pembelajaran yang nantinya saya ajar. Benar saja, saat itu saya dipercaya untuk menjadi wali kelas XAP1, namun anak itu berada di kelas XAP2. Kemudian sekitar 2 bulan kami para wali kelas diminta oleh kakomli (ketua kompetensi keahlian) untuk bertukar tempat. Tanpa sengaja saya berada di XAP2. Ketika itu saya masuk memberikan arahan dan perkenalan di kelas itu, namun yang menjadi perhatian adalah tetap anak itu. Dia telah menjabat sebagai presiden kelas. Saya tersenyum melihatnya, karena sudah mulai beraksi dengan membuktikan tanggung jawab nya untuk menjadi seorang presiden.

Hari demi hari, kelas ini berjalan seperti apa yang saya perkirakan. Emosi adalah modal sangat kuat yang mendorong semua siswa menjadi galau dalam proses transisi dari masa SMP ke SMK. Saya mencoba mengatur emosi mereka dengan teknik-teknik yang tidak biasa. Tapi setelah berjalan 6 bulan, tetap saja ada beberapa anak yang gagal dalam manajemen emosi yang saya lakukan.

Tidak begitu pun dengan sosok siswa spesial yang dari awal sudah menarik perhatian saya. Insya Allah saya percaya, anak ini punya potensi besar untuk menjadi sukses dan profesional. Tinggal bagaimana anak ini melewati semeseter ke semester dengan konsisten. Tetap di jalurnya walaupun hobi, relaksasi, bermain juga dibutuhkan di usia ini.

Saya mau melihat anak ini ketika wisuda nanti Mei 2015 menjadi yang terbaik di Jurusan Perhotelan. Dan juga ingin melihat 5 (lima) tahun ke depan setelah lulus menjadi apa yang dia inginkan. Apapun profesinya, apapun posisinya. tapi yang terpenting tetap ikhlas menjalaninya dan terus belajar dimana pun kapan pun.

Semoga sukses ya nak my favorite student R-A ...

Senin, 21 Januari 2013

SEMINAR NASIONAL PASCASARJANA UNPAK 2013

Ilmu tidak hanya didapat di dalam suatu proses adanya siswa dan guru. Bisa juga didapat dari sebuah seminar ataupun workshop. Rata-rata masyarakat tidak menyadari dengan adanya sebuah seminar maka mereka dapat menambah wawasan tanpa perlu belajar selama satu semester ataupun lebih. Apalagi yang sudah dibebani oleh pekerjaan ataupun kesibukan lain yang sampai-sampai tidak punya peluang (waktu) untuk belajar. Dengan seminar juga kita bebas memilih apapun materi yang ingin kita sukai tanpa memikirkan apa basic (dasar) ilmu yang kita miliki. Berbeda dengan mencari informasi melalui media internet. Di sana (internet) tidak dapat merasakan bagaimana sensasi interaksi antara peserta dan narasumber.

Pada Sabtu 19 Januari 2013, mengawali tahun masehi ini saya mencoba untuk ikut SEMINAR NASIONAL Pascasarjana Universitas Pakuan (Unpak). Mempunyai Tema PENDIDIKAN, Narasumber yang merupakan para pakar diantaranya Prof. DR. H. Arief Rahman, M.Pd (Guru Besar UNJ), Dr. Paulus Hutumoro (Guru Besar Sosiologi UI), Niniek L Karim, M.Psi (Pakar Psikologi UI).

Poin yang disampaikan oleh Pak Arief merupakan saat itu adalah kita para intelektual jangan takut untuk menyampaikan kebenaran, dobrak birokrasi, dobrak kolusi. Jangan pernah membuat siswa mempunyai mental yang ciut. Kemudian beliau menyampaikan hapuskan Ujian Nasional, tidak perlu mengimbangi negara tetangga yang sudah sedemikian maju. Standar antara Jakarta dan Papua jangan disamakan. Kurikulum boleh baru tapi tolong untuk memperhatikan kompetensi guru itu lebih penting. Sebagai guru harus bisa menciptakan suasana yang nyaman bagi siswa.

Poin yang disampaikan oleh Pak Paulus saat itu merupakan bagaimana pendidikan untuk karakter bisa dibentuk dan dimiliki oleh anak bangsa. Semua metode bisa dilakukan untuk membentuk karakter siswa menjadi hebat. Tapi yang lebih penting beliau menyampaikan suasana di dalam keluarga harus kondusif baru bisa membentuk karakter dari luar.

Poin yang disampaikan oleh Ibu Niniek sungguh benar-benar menyentuh kami secara psikologis. Beliau menyampaikan semua materi berdasarkan teori David Cooperider. Kita sebagai manusia harus mempunyai mimpi yang positif, tinggalkan hal-hal negatif. Apa yang kita cari, maka itu yang kita dapatkan. Apa yang kita inginkan secara positif dan melakukan kebaikan terhadapa sesama makhluk maka kita akan menuai kebaikan juga di dunia apalagi di akhirat.

Sekian yang bisa saya informasikan terkait SEMINAR NASIONAL ini.
Moga bermanfaat