Bismillahirrohmannirrohim, Assalamualaikum warrohmatullohi wabarokatuh,
Hari ini saya coba untuk ijin dari mengajar saya karena ada hal yang harus diselesaikan. Kemarin tepatnya saya meminta ijin untuk tidak mengajar pada hari selasanya kepada ibu kakomli akomodasi perhotelan. Hahaha seperti biasa alasannya mau pacaran dulu bu. Padahal alasan sebenarnya bukan itu. Tapi ibu kakomli selalu menghargai kok kemana pun dan kapan pun saya ijin pasti dilakukan karena memang ada keperluan yang mendesak.
Hari senin seharusnya saya sudah melaksanakan kuliah perdana di Universitas Ganesha Singaraja - Bali. Di sana tepatnya hanya 10 orang guru perhotelan yang lolos seleksi se-indonesia dari 1000 orang. Iyah nama program diktinya yaitu Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi (PPGT) SMK Kolaboratif. Semua peserta yang ikut tes beragam dari berbagai jurusan produktif SMK. Semua yang lolos hanya 500 orang.
Iyah karena harus mengikuti kata orang tua saya agar tidak berangkat, dengan alasan saya harus menyelesaikan kuliah S2 saya terlebih dahulu. Padahal kalau saya melihat kembali ke belakang. Betapa sudah berkorban waktu, pikiran, uang, dll untuk mengikuti berbagai macam tesnya.
Diawali dari informasi ibu wety sebagai wakil kepsek bidang kurikulum yang sedang mengikuti pelatihan di UPI Bandung. Isi sms (Pak adhan ada info PPG untuk guru honor dari Prof Tjutju, silahkan tanya pak tri untuk lebih lanjut).
Esok pagi saya langsung mencari pak tri, ternyata pak tri sedang ijin tidak masuk karena tidak enak badan dikarenakan habis lembur mengerjakan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru). Sampailah saya bertemu ibu nurdini sebagai wakil kepsek bidang PSDM (Pengembangan Sumberdaya Manusia) menanyakan apakah sudah melihat isi informasinya di website? Iyah bu langsung saya segera cek. Setelah lihat informasinya, Untuk sekolah tempat saya mengabdi ini hanya 3 orang guru yang memenuhi kriteria persyaratan. Harus di bawah usia 30 tahun dan guru honor produktif. Saya sebagai guru perhotelan, ibu dini sebagai guru kecantikan kulit, ibu eme sebagai guru kecantikan rambut.
Kami bertiga segera mencetak informasi tersebut dan memberikan kepada pak jana sebagai kepala sekolah serta sekalian meminta saran apakah kita harus ikut dan segera daftar online. Beliau menjawab iyah dicoba segera yah. Setelah kami mendaftar kami menunggu hasil lolos sekitar 2 minggu. Alhamdulillah hanya saya dan bu dini KCK yang lolos berkas. Kami lanjut untuk tes kedua yaitu tes TPA dan Bahasa Inggris seminggu setelah pengumuman di UPI Bandung.
Minggu kedua setelah tes tersebut ada hasilnya dan alhamdulillah kami lolos lagi ke tes selanjutnya di UPI Bandung. Selang 2 minggu pada tes ketiga yaitu wawancara, kami dicoba oleh Allah SWT dengan mendapatkan travel bandung yang tidak profesional, Kamis sengaja pesan travel pukul 3.30 dari bogor agar sampai bandung sebelum pukul 7.30. Astagfirulloh ternyata pas di konfirmasi nama kami tidak ada dalam pesanan. Alhasil kita mencari travel lagi tapi apa daya tak ada travel yang bisa dipesan last minute (dadakan). Akhirnya dengan pasrah kita naik bus yang ke bandung berangkat pukul 5.00.
Kalau dilihat estimasi pada hari itu senin pasti macet jalanan dan diperkirakan sampai pukul 8.30 di bandung. Belum lagi kita lanjut naik damri menuju ledeng. Tapi dengan ambil keputusan cepat, kita turun di Dago dan melanjutkan dengan taksi. Alhamdulillah kita sampai tepat pukul 8.00 di UPI Bandung. Pada saat tes kami mendapat urutan terakhir baru selesai pukul 15.30.
Tiga minggu setelah tes ketiga baru ada hasilnya, alhamdulillah kita lolos lagi dan segera harus mendaftar ulang pada 6-8 September 2013. Sedangkan perkuliahan pada 9 September. Padahal hasil itu keluar pada tanggal 28 Oktober. Cuma seminggu waktu yang diberikan dari jeda pengumuman dan daftar ulang. Akhirnya kami bertemu dengan pak jana dan bu nurdini untuk menyampaikan kabar lolosnya kami. Pak jana kaget luar biasa karena lihat penempatan lokasi kami, saya di bali dan bu dini di semarang. Akhirnya pak jana memberikan waktu untuk kami agar berdiskusi dengan keluarga masing-masing.
Saya sore harinya memberikan hasil kepada ayah dan ibu, tidak ada komentar. Ya berarti insya ALLAH diijinkan. Malam itu pula saya pesan LION AIR keberangkatan 6 Sept 2013 Pukul 12.30 ke Denpasar langsung transfer melalui ATM sejumlah 800rb. Ketika pagi hari, orang tua saya langsung bicara bahwa saya tidak perlu berangkat ke Bali. Wow...... kaget luar biasa saya.
- Hal pertama yang membuat saya kaget adalah kenapa tidak dari semalem memberitahunya kalau tidak mengijinkan.
- Hal kedua, kami semua sebagai para guru tahu betul bahwa program ini mutlak wajib diikuti oleh semua guru yang belum tersertifikasi. Karena setelah selesai program ini akan mendapat Lisensi Pendidik atau Sertifikat Profesi. Sesuatu yang legal dan sudah diatur undang-undang dan peraturan pemerintah. Tapi orang tua saya dengan santai menjawab "tidak perlu berangkat"
- Hal ketiga, PPG (Pendidikan Profesi Guru) ini adalah prioritas bagi guru yang belum PNS. Padahal orang tua saya ingin sekali saya menjadi seorang PNS. Saya ikuti semua kemauan orang tua saya untuk menjadi PNS tapi dengan cara saya ini.
- Hal keempat, kenapa tidak dari awal sebelum saya tes pertama seharusnya orang tua saya sudah melarang agar tidak usah ikut program ini. Padahal sudah saya jelaskan sebelum saya ikut tes mengenai seluruh informasi mengenai konsekuensinya.
- Hal kelima, Sudah lah..... ALLAH SWT punya rencana lain. Mungkin tidak menjadi guru, mungkin tidak jadi PNS. Apapun saya terima insya ALLAH demi menjaga hati dan ego orang tua. Dan yang lebih penting lagi untuk menjadi anak yang berbakti kepada orang tua. Ridho ALLAH adalah Ridho Orangtua.
Jauh sebelum tes kedua PPG, saya manfaatkan libur sekolah untuk mengumpulkan berkas-berkas yang diperlukan. Memang saat itu bertepatan libur awal lebaran.
Pertama saya harus mendapatkan SKCK. Datanglah saya ke polres, eh sampai polres saya disuruh minta surat rekomendasi ke polsek. Sampai dipolsek saya malah diminta surat pengantar kelurahan. Masya ALLAH sampai di kelurahan saya disuruh minta surat pengantar RT dan RW.
Huft... capek dan letih sekali padahal saat itu saya sedang puasa syawal.
Jauh banget lho jarak antara polres ke polsek, jarak antara polsek ke kelurahan. Hoam.... Rasanya ingin berteriak.
Akhirnya saya minta mulai dari RT dan RW, lalu Keluarahan dan bayar 15rb, lalu ke polsek bayar 10rb, lalu ke polres bayar 10rb dan sidik jari 15rb, legalisir SKCK 10rb. (belum dihitung antrinya bos...) karena saat itu bertepatan orang-orang pada buat untuk keperluan CPNS.
Lanjut untuk mendapatkan berkas SKBN (Surat Keterangan Bebas Narkoba) Masih di polres, saya tes urine dulu di LAB Polres 100rb, lalu buat SKBN + Legalisir 25rb.
Lanjut lagi besoknya untuk mendapatkan Surat Keterangan Sehat di Dokter Pemerintah. Saya dari 5.30 sudah standby di RSUD Cibinong untuk menunggu antrian. Bayangkan pagi banget anteriannya, sedangkan dokternya datang pukul 9.30. Gila......... Inget momen ini masih dalam kondisi puasa syawal nih hahaha
Selesai sudah Saya mengurus SKCK, SKBN, Surat Keterangan Sehat.
Alhamdulillah, andai orang tua saya tahu semua perjuangan ini, sepertinya mereka berpikir dua kali untuk tidak berkata "tidak perlu berangkat".
Kembali lagi ke judul di atas. Formasi CPNS.
Iyah saya ijin hari ini tidak mengajar karena mengurus keperluan CPNS. Kebetulan di Kabupaten Bogor ada formasi lowongan guru perhotelan yang hanya 2 orang. Tapi melihat syaratnya harus ada Sertifikat Pendidik (Sertifikat Profesi) (PPG). Sekali lagi saya tekankan, andai orang tua saya lihat syarat untuk menjadi guru itu harus punya sertikat. Pasti berpikir dua kali, kalau syarat mutlak jadi GURU PNS harus punya Sertifikat Pendidik.
Saya buat lagi tuh SKCK, karena harus eksklusif keperluan harus tertulis CPNS sedangkan punya saya yang satu bulan lalu tertulis untuk PPG. Bikin lagi lagi lah saya. Antri juga bos...........
Kemudian buat Kartu Pencari Kerja (Kartu Kuning) Buatlah saya hari ini dengan antrian yang bejibun. Banyak banget yah yang minat jadi PNS di Kabupaten bogor
Kemudian syarat yang ketiga, Surat Keterangan Sehat Dokter Pemerintah. Datanglah saya ke puskesmas hahaha kapok ke RSUD mah antri dari subuh bos...
Daftar online dulu saya ke sscn.bkn.go.id lalu printout
Daftar online juga saya untuk kartu kuning.
Berkas yang diperlukan,
Surat Lamaran ditulis pakai tangan bos, bukan kaki atau pun ketik komputer.
Fotokopi Ijasah dan Transkip (Legalisir)
Fotokopi SKCK (Legalisir)
Fotokopi Kartu Kuning (Legalisir)
PassFoto berwarna 3x4 dan 4x6 4lembar
Printout BKN
Semua dimasukkan ke dalam map hijau (warna khusus tenaga pendidik)
Masukkan map hijau ke dalam Amplop Coklat Besar
Masukkan juga amplop putih berperangko 4ribu ke dalam Amplop Coklat Besar
Tinggal kirim ke kantor pos. Harus Kantor Pos nih...........
Jujur ini sudah kali kedua saya mencoba CPNS, yang pertama tahun lalu tapi gagal berkas, ya mungkin karena sesuatu, makanya saya gagal.
Semoga kali ini berhasil, mohon doanya yang teman-teman yang baca blog ini. Tapi saya pasrah dan ikhlas saja jika gagal karena memang saya tahu hal itu.
Sekian yah curhat saya hahahaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar