Kali ini saya membahas mengenai seseorang yang sangat hebat dalam bidang tertentu. Semoga bisa menjadi inspirasi untuk pembaca semua.
Suatu ketika terjadi obrolan antara saya dan teman di sekitar masjid. Saat itu saya bertanya kepada dia, apakah tidak ada niat untuk mengajar? jawab dia : ah saya mau berkarir dulu sampai mendapatkan pengalaman yang cukup (memuaskan emosi) untuk bisa mentransfer ilmu dan pengalaman yang di dapat dari tempatnya di hotel. Saya balik bertanya, pengalaman yang seperti apa yang dicari? Dia hanya menjawab pengalaman yang benar-benar cukup. Saya pun tersenyum, maksudnya dia belum bisa menjawab apa yang menjadi pertanyaan saya.
Kira-kira sepenggal cerita di atas sedikit menggambarkan antara seorang praktisi dan akademisi. Ya saya pun berusaha mendefinisikan selama sepanjang jalan pulang ke rumah setelah terjadi obrolan tersebut. Karena saya mempunyai beberapa pendapat atas pertanyaan saya tersebut. Mengapa mayoritas para praktisi belum berani menjadi akademisi secara langsung.
Mereka merasa pengalaman yang telah didapat dari menjadi seorang praktisi adalah sebuah modal yang paling menjamin untuk bisa mentransfer ilmunya kepada para peserta didik. Padahal poin penting bagi seorang pendidik terbagi menjadi empat : kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan terakhir kompetensi profesional.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa kompetensi profesional atau kemampuan pada bidangnya juga masuk ke dalam poin bagi seorang akademisi. Tapi itu saja tidak cukup untuk menjadi seorang akademisi. Mereka harus mempelajari pedagogik, kepribadian, sosial. Semua itu tidak bisa didapatkan dalam waktu singkat.
Kita ambil contoh seorang praktisi yang sudah berusia ya minimal 44 tahun, ketika mereka sudah tidak diperlukan lagi oleh perusahaan yang memanfaatkan kemampuan profesionalnya karena usia yang telah dibatasi. Mereka pun akan berpindah menjadi seorang akademisi. Seperti yang saya bilang, kalau tidak dimulai dari awal minimal 10 tahun mereka atau masyarakat mampu menguasai dan mengadopsi kemampuan pedagogik, kepribadian, sosial.
Jadi buat kalian yang memang sudah punya niat menjadi akademisi, jangan tunggu untuk mendapatkan pengalaman dulu di industri,
Tapi mulailah dari sekarang!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar