Powered By Blogger

Minggu, 13 April 2014

Guru Wajib Menulis

Seseorang yang sudah lama tidak menulis pada tahun 2011, akhirnya memulai untuk menulis kembali dengan tema yang sangat inspiratif pada april 2014. Jadi penasaran kenapa guru ini mau mulai menulis lagi yah. Mungkin karena tuntutan sebagai guru harus profesional atau karena orang lain yang membuat dia terpicu untuk menulis lagi. Hanya rahasia Allah SWT.

Intisari dari artikel tersebut disimpulkan sebagai berikut : Memang seharusnya tugas, pokok, dan fungsi seorang pengajar dan pendidik yaitu transfer dan transformasi ilmu pengetahuan, memberikan contoh dan pemahaman mengenai sifat, sikap, dan perilaku yang santun. Beberapa caranya yaitu dengan memberikan ceramah di kelas, diskusi langsung, serta menulis (buku, blog, media sosial, dan koran serta majalah).

Namun yang terjadi adalah mereka (pengajar dan pendidik) hanya sekadar menggugurkan kewajiban. Datang ke instansi pendidikan untu mentransfer informasi yang sifatnya sudah banyak dijumpai di media internet. Siang sudah pulang lalu melanjutkan aktivitas nya pribadi. Ada yang menjemput anaknya sekolah ataupun belanja (Jalan-Jalan) bersama rekannya. Atau mungkin mereka hanya mengharapkan gaji dan tunjangan saja.

Kembali ke artikel "Mengenal Antah Berantah" guru multimedia yang mempunyai disiplin ilmu rela mau meluangkan waktu untuk mengajar di sebuah SMP swasta yang bisa dibilang masih perlu dukungan pemerintah dan masyarakat dalam hal pembangunan.

Jadi teringat saya yang merasa diri ini eksklusif (jika bukan disiplin ilmu hotel haram dan wajib menolak). Dalam 2 tahun terakhir tawaran banyak terjadi untuk menjadi dosen hotel, dua diantaranya yaitu di kampus swasta daerah jakarta selatan dan jakarta pusat. Namun saya menolaknya. Beberapa bulan ke depan tawaran menghampiri lagi untuk menjadi dosen hotel di kampus swasta yang berbeda daerah jakarta pusat. Saya pun menolaknya kembali.

Dua bulan berikutnya ada seorang kepala sekolah perhotelan swasta daerah bogor yang datang mengajak bergabung untuk menjadi ketua jurusan (ketua kompetensi keahlian). Namun saya pun menolaknya.

Satu bulan selanjutnya SMK daerah Parung pun mengajak bergabung untuk mrnjadi guru hotel. Jawaban pun sama, saya tolak.

Terakhir ada permintaan dari guru pribadi saya untuk membantu akademi perhotelan di cibinong. Saya pun bimbang menjawabnya. Sudah 3 kampus dan 2 smk saya tolak. Namun kali ini guru saya yang memintanya. Hati ini tak kuasa menolak. Karena guru dan orangtua merupakan sosok yang secara tak langsung membentuk pola pikir dan karakter kita. Akhirnya saya pun menerimanya.

Hal ini belum sampai terjadi jika mendapatkan tawaran mengajar di SD ataupun SMP. Apa kiranya yang saya jawab mungkin hal yang sama akan terjadi. "Penolakan". Sebenarnya bukan didasari karena sebuah honor besar atau kecilnya namun melainkan hanya sebuah kesetiaan pada satu instansi pendidikan saja bukan malah berselingkuh dengan instansi pendidikan yang lain.

Betapa mulia guru mutimedia di atas mau menerima tawaran mengajar di SMP. Jika seandainya semua guru di indonesia wabil khusus di kabupaten bogor seperti nya. Pasti tercapai visi dari bupati kabupaten bogor Rachmat Yasin yaitu "Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten Termaju 2018 di Indonesia.

Kami sangat mencintai pendidikan, kami punya peran penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di kabupaten bogor. Sudah sepatutnya yuk guru-guru dan para dosen betul-betul ikhlas menjalani (tanpa mengeluh) dan mempunyai niat yang lurus untuk ikut membangun pendidikan di Indonesia khusus di Kabupaten Bogor.

Hal ini bukan sebuah idealisme tapi melainkan sebuah prinsip bagi pengajar dan pendidik.
Terima kasih pada artikel "Mengenal Antah Berantah".

Walau hanya satu persatu tumbuh dan hidup secara perlahan, tapi saya yakin akan banyak guru yang mulai menulis dan membagi semua pengalamanya melalui tulisan.

1 komentar:

  1. karna semalem mati listrik..
    hanya berteman hempon, power bank, lampu pijar, dan novel.. :D

    BalasHapus